Latest News

Hanya Anak Perempuan

Posted by Lathifatuz Zahroh Rabu, 19 Mei 2010, under | 0 komentar
Alkisah, hiduplah sepasang suami istri dengan 5 orang anak perempuan. Sang suami sangat menginginkan anak lelaki. Saat istrinya hamil calon anak keenam, ia berkata pada istrinya, "Kali ini berilah aku anak lelaki. Banggakanlah aku dengan penerusku."
Sang istri menjawab," Semua terserah Allah, suamiku. Dialah pengatur rezki."
Mendengar jawaban istrinya, sang suami langsung berwajah masam. Rupanya memiliki seorang anak lelaki adalah keinginan terbesarnya.
Sang istri yang melihat sikap suaminya hanya tertunduk sedih. Dalam hati dia berdoa,"Ya Allah, Engkaulah Sang Pemberi Rezki. Apabila janin yang kukandung adalah lelaki, Engkaulah sebaik-baik Pemberi Rezki. Apabila janin yang kukandung adalah perempuan, sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik Pemberi Rezki. Sesungguhnya suamiku sangat menginginkan seorang anak lelaki. Apa dayaku ya Allah..kupasrahkan semuanya padaMu, hanya Engkau yang tahu segala yang terbaik bagi kami."

Beberapa hari kemudian, di suatu malam, suaminya bermimpi. Dalam mimpinya

ia seolah-olah menuju langit. Tampaklah sebuah pintu yang sangat besar dengan seorang lelaki yang sepertinya penjaga pintu itu. Ia mendekati lelaki itu dan bertanya," Apakah yang ada di balik pintu ini?"
Sang penjaga menjawab,"Di balik pintu ini adalah jalan menuju surga, Masuklah."
"Benarkah? Benarkah aku diperbolehkan masuk ke surga?"tanya sang suami.
"Benar. Sesungguhnya putri pertamamu selalu mendoakanmu, ia adalah anak yang sholehah. Karena doanyalah pintu ini terbuka untukmu." jawab sang penjaga.

Sang suami pun langsung membuka pintu dan memasukinya. Ternyata tak jauh dari pintu pertama ada pintu lagi dengan seorang penjaga juga. Ia bertanya sama seperti sebelumnya. Dan penjaga itu menjawab,"Benar. Sesungguhnya putri keduamu selalu mendoakanmu, ia adalah anak yang sholehah. Karena doanyalah pintu ini terbuka untukmu."

Sang suami langsung memasukinya, dan menemukan pintu ketiga bersama penjaganya. Ia menanyakan hal yang sama seperti sebelumnya. Dan sang penjaga menjawab,"Benar. Sesungguhnya putri ketigamu selalu mendoakanmu, ia adalah anak yang sholehah. Karena doanyalah pintu ini terbuka untukmu."

Sang suami merasa dirinya semakin dekat dengan surga, segera ia memasuki pintu itu dan menemukan sebuah pintu lagi. Pintu keempat bersama penjaganya. Ia pun kembali menanyakan hal yang sama. Dan sang penjaga menjawab,"Benar. Sesungguhnya putri keempatmu selalu mendoakanmu, ia adalah anak yang sholehah. karena doanyalah pintu ini terbuka untukmu."

Dengan gembira ia memasuki pintu itu, dan menemukan lagi sebuah pintu dengan seorang penjaga. Ia menanyakan hal yang sama, dan sang penjaga menjawab,"Benar. Sesungguhnya putri kelimamu selalu mendoakanmu, ia adalah anak yang sholehah. Karena doanyalah pintu ini terbuka untukmu."

Dengan cepat ia membuka pintu. Dan ternyata masih ada satu pintu lagi dengan seorang penjaga juga. Ia kembali bertanya hal yang sama. Dan sang penjaga menjawab,"Benar, Sesungguhnya di balik pintu ini adalah surga. Kau telah melewati lima pintu karena doa kelima putrimu. Tapi kau tidak bisa melewati pintu ini, karena kau tak memiliki putri lain yang akan mendoakanmu. Ketahuilah, Allah lah yang memberi rezki padamu. Mengapa kau tak mensyukuri segala rezki dan nikmat yang diberikanNya padamu, sementara kau mengharap lebih. Maka jadilah ini penyesalan bagimu karena kau tidak bisa melewati pintu ini."

Maka menyesallah sang suami ia terbangun dengan menangis tersedu-sedu hingga membangunkan istrinya.
"Ada apa, suamiku? Apakah engkau bermimpi buruk? Istighfarlah.." kata istrinya.
"Istriku, sungguh aku telah mendholimi dirimu. Aku telah menuntutmu untuk memberiku anak lelaki, sedangkan Allah lah Sang Pengatur Rezki. Aku meminta maaf kepadamu, sungguh masalah itu telah membutakan diriku dan melupakan rezki dan nikmat yang telah Allah berikan kepadaku. Sungguh aku tak akan menyesali bila bayi di dalam kandunganmu adalah perempuan. Insyaallah mereka akan menjadi pengantar kita menuju surga."
"Subhanallah...Apa yang membuatmu berkata begini, suamiku?"
Maka diceritakannyalah mimpinya pada istrinya. dan mereka berpelukan saling mengucap kata maaf dan bersyukur akan peringatan yang diberikan Allah melalui mimpi.

Manusia seringkali lupa akan nikmat yang telah Allah berikan. Manusia selalu menuntut lebih, menginginkan hidupnya berjalan seperti yang dia mau. Maka apa artinya ambisi dan keegoisan jika itu hanya akan memberikan kesia-siaan. Seorang muslim/muslimah sudah seharusnyalah menjalani hidup dengan sabar, ikhlas, dan istiqomah.

Renungan Untuk Suami Istri

Posted by Lathifatuz Zahroh Minggu, 16 Mei 2010, under | 0 komentar

Untuk suami..
renungkanlah…

Pernikahan atau perkawinan menyingkap tabir rahasia..
isteri yang kamu nikahi tidaklah semulia Khadijah..
tidaklah setaqwa Aisyah..
pun tidak setabah Fatimah..
justru isterimu hanyalah wanita akhir zaman..
yang punya cita cita menjadi solehah.

Pernikahan atau perkawinan mengajar kita kewajiban bersama..
isteri menjadi tanah kamu langit penaungnya..
isteri ladang tanaman kamu pemagarnya..
isteri kiasan ternakan kamu gembalanya..
isteri adalah murid kamu mursyidnya..
isteri bagaikan anak kecil kamu tempat bermanjanya.

Saat isteri menjadi madu kamu teguklah sepuasnya..
seketika isteri menjadi racun kamulah penawar bisanya..
seandainya isteri tulang yang bengkok berhatilah meluruskannya.

Pernikahan atau perkawinan menginsyafkan kita perlunya iman dan taqwa..
untuk belajar meniti sabar dan redha Allah swt.
kerana memiliki isteri yang taksehebat mana..
justeru kamu akan tersentak dari alpa..
kamu bukanlah Rasulullah saw.
pun bukanlah saiyyidina Ali karamallahhuwajhah..
cuma suami akhir zaman yang berusaha menjadi suami soleh…
amin…

Untuk isteri..
renungkanlah…

Pernikahan atau perkawinan membuka tabir rahasia..
suami yang kamu nikahi tidaklah semulia Muhammad saw.
tidaklah setaqwa Ibrahim..
pun tidak setabah Ayyub..
ataupun segagah Musa..
apalagi setampan Yusuf..
justeru suamimu hanyalah pria akhir zaman
yang punya cita cita membangun keturunan yang soleh.

Pernikahan atau perkahwinan mengajar kita kewajiban bersama..
suami menjadi pelindung kamu menjadi penghuninya..
suami adalah nakhoda kapal kamu navigatornya..
suami bagaikan balita yang nakal kamu adalah penuntun kenakalannya..
saat suami menjadi raja kamu nikmat anggur singgahsananya..
seketika suami menjadi bisa kamulah penawar obatnya..
seandainya suami masinis yang lancang sabarlah memperingatinya.

Pernikahan atau perkawinan mengajar kita perlunya iman dan taqwa..
untuk belajar meniti sabar dan redha Allah swt.
karena memiliki suami yang taksegagah mana..
justeru kamu akan tersentak dari alpa..
kamu bukanlah Khadijah yang begitu sempurna didalam menjaga..
pun bukanlah Hajar yang begitu setia didalam sengsara..
cuma wanita akhir zaman yang berusaha menjadi solehah…
amin…

Tips Pengampun Dosa

Posted by Lathifatuz Zahroh Jumat, 14 Mei 2010, under | 0 komentar

Siapa yang memelihara tujuh hal, ia akan menjadi orang yang mulia di sisi Allah dan di hadapan malaikat :

Diampuni dosanya meski sebanyak buih dilautan, merasakan nikmatnya melakukan ketaatan dan hidup matinya akan berada dalam kebaikkan. Tujuh hal tersebut adalah :

Pertama membaca basmalah setiap kali memulai sesuatu.

Kedua membaca hamdalah setiap selesai melakukan sesuatu.

Ketiga membaca istighfar setiap kali melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat.

Keempat mengucapkan insya Allah setiap kali berjanji melakukan sesuatu.

Kelima mengucapkan la haula wa la quwwata illa billah setiap kali mendapati sesuatu yang tidak disukai

Keenam mengucapkan inna lilahi wa inna ilaihi rajiun setiap kali tertimpa musibah.

Dan ketujuh, banyak membaca la ilaha illallahu muhammadur rasullullah di siang hari dan malam hari
( Al Faqih Abu Laits rahimahullah)

Allah memberi kemudahan bagi setiap hambaNya yang ingin berusaha mendekatiNya, jadikanlah amalan-amalan kecil tersebut untuk mengisi jiwa kita untuk meraih kemuliaan disisi Allah SWT. Amin.