Latest News

10 Wasiat Untuk Isteri

Posted by Lathifatuz Zahroh Selasa, 13 Juli 2010, under | 0 komentar
Istri memegang peranan yang sangat penting dalam istana keluarganya. Maka ia dituntut untuk memahami peranan tersebut lalu mengaplikasikannya dalam kehidupan berkeluarga.



Berikut ada beberapa wasiat untuk mereka yang berhasrat menjadi istri yang mendambakan keluarga bahagia. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Amin.


  1. Takwa kepada Allah dan menjauhi maksiat
    Bila engkau ingin kesengsaraan bersarang di rumahmu dan bertunas, maka bermaksiatlah kepada Allah. Sesungguhnya kemaksiatan menghancurkan negeri dan menggoncang kerajaan. Oleh karena itu jangan engkau goncangkan rumahmu dengan berbuat maksiat kepada Allah.

    Wahai hamba Allah.... jagalah Allah maka Dia akan menjagamu beserta keluarga dan rumahmu. Sesungguhnya ketaatan akan mengumpulkan hati dan mempersatukannya, sedangkan kemaksiatan akan mengoyak hati dan menceraiberaikan keutuhannya. Karena itulah, salah seorang wanita shalihah jika mendapatkan sikap keras dan berpaling dari suaminya, ia berkata:

    ”Aku mohon ampun kepada Allah.... itu terjadi karena perbuatan tanganku (kesalahanku)....”

      Maka hati-hatilah wahai saudariku muslimah dari berbuat maksiat, khususnya:

    1. -Meninggalkan shalat atau mengakhirkannya atau menunaikannya dengan cara yang tidak benar.

    2. -Duduk di majlis ghibah dan namimah, berbuat riya dan sum’ah.

    3. -Menjelekkan dan mengejek orang lain.
      Allah berfirman,
      “Wahai orang-orang yang briman janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang menolok-olokkan) dan janganlah wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan)”
      (QS. Al Hujurat: 11).

    4. -Keluar menuju pasar tanpa kepentingan yang sangat mendesak dan tanpa didampingi mahram. Rasulullah bersabda:
      ”Negeri yang paling dicintai Allah adalah masjid-masjidnya dan negeri yang paling dibenci Allah adalah pasar-pasarnya”
      (HR. Muslim).

    5. -Mendidik anak dengan pendidikan barat atau menyerahkan pendidikan anak kepada para pambantu dan pendidik-pendidik yang kafir.

    6. -Meniru wanita-wanita kafir.
      Rasulullah bersabda:
      ”Siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka”
      (HR. Imam Ahmad dan Abu Daud serta dishahihkan Al-Albany).

    7. -Membiarkan suami dalam kemaksiatannya. -Tabarruj (pamer kecantikan) dan sufur (membuka wajah).

    8. -Membiarkan sopir dan pembantu masuk ke dalam rumah tanpa kepentingan yang mendesak.


  2. Berupaya mengenal dan memahami suami
    Hendaknya engkau berupaya memahami suamimu. Apa –apa yang ia sukai, berusahalah memenuhinya dan apa-apa yang ia benci, berupayalah untuk menjauhinya dengan catatan selama tidak dalam perkara maksiat kepada Allah karena tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Al-Khalik (Allah ‘Azza Wajalla).








  3. Ketaatan yang nyata kepada suami dan bergaul dengan baik.
    Sesungguhnya hak suami atas istrinya itu besar.
    Rasulullah bersabda:
    ”Seandainya aku boleh memerintahkanku seseorang sujud kepada orang lain niscaya aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya”
    (HR. Imam Ahmad dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Al-Albany).


    Hak suami yang pertama adalah ditaati dalam perkara yang bukan maksiat kepada Allah dan baik dalam bergaul dengannya serta tidak mendurhakainya.
    Rasulullah bersabda:
    ”Dua golongan yang shalatnya tidak akan melewati kepalanya, yaitu budak yang lari dari tuannya hingga ia kembali dan istri yang durhaka kepada suaminya hingga ia kembali”
    (HR. Thabrani dan Hakim, dishahihkan oleh Al-Albany).


    Ketahuilah, engkau termasuk penduduk surga dengan izin Allah, jika engkau bertakwa kepada Allah dan taat kepada suamimu. Dengan ketaatanmu pada suami dan baiknya pergaulanmu terhadapnya, engkau akan menjadi sebaik-baik wanita (dengan izin Allah).


  4. Bersikap qanaah (merasa cukup)
    Kami meninginkan wanita muslimah ridha dengan apa yang diberikan untuknya baik itu sedikit ataupun banyak. Maka janganlah ia menuntut di luar kesanggupan suaminya atau meminta sesuatu yang tidak perlu. Renungkanlah wahai saudariku muslimah, adabnya wanita salaf radhiallahu ‘anhunna... Salah seorang dari mereka bila suaminya hendak keluar rumah ia mewasiatkan satu wasiat kepadanya.

    Apakah itu???

    Ia berkata pada suaminya:
    ”Hati-hatilah engkau wahai suamiku dari penghasilan yang haram, karena kami bisa bersabar dari rasa lapar namun kami tidak bisa bersabar dari api neraka...”



  5. Baik dalam mengatur urusan rumah tangga
    Seperti mendidik anak-anak dan tidak menyerahkannya pada pembantu, menjaga kebersihan rumah dan menatanya dengan baik dan menyiapkan makan pada waktunya. Termasuk pengaturan yang baik adalah istri membelanjakan harta suaminya pada tempatnya (dengan baik), maka ia tidak berlebih-lebihan dalam perhiasan dan alat-alat kecantikan.


  6. Baik dalam bergaul dengan keluarga suami dan kerabat-kerabatnya Khususnya dengan ibu suami sebagai orang yang paling dekat dengannya. Wajib bagimu untuk menampakkan kecintaan kepadanya, bersikap lembut, menunjukkan rasa hormat, bersabar atas kekeliruannya dan engkau melaksanakan semua perintahnya selama tidak bermaksiat kepada Allah semampumu.


  7. Menyertai suami dalam perasaannya dan turut merasakan duka cita dan kesedihannya.
    Jika engkau ingin hidup dalam hati suamimu, maka sertailah ia dalam duka cita dan kesedihannya. Renungkanlah wahai saudariku kedudukan Ummul Mukminin, Khadijah radhiallahu ‘anha, dalam hati Rasulullah walaupun ia telah meninggal dunia.. Kecintaan beliau kepada Khadijah tetap bersemi sepanjang hidup beliau, kenangan bersama Khadijah tidak terkikis oleh panjangnya masa. Bahkan terus mengenangnya dan bertutur tentang andilnya dalam ujian, kesulitan dan musibah yang dihadapi.

    Seorangpun tidak akan lupa perkataannya yang masyur sehingga menjadikan Rasulullah merasakan ketenangan setelah terguncang dan merasa bahagia setelah bersedih hati ketika turun wahyu pada kali pertama:
    ” Demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu selamanya. Karena sungguh engkau menyambung silaturahmi, menaggung orang lemah, menutup kebutuhan orang yang tidak punya dan engkau menolong setiap upaya menegakkan kebenaran”.
    (HR. Mutafaq alaihi, Bukhary dan Muslim).


  8. Bersyukur (berterima kasih) kepada suami atas kebaikannya dan tidak melupakan keutamaannya.
    Wahai istri yang mulia! Rasa terima kasih pada suami dapat kau tunjukkan dengan senyuman manis di wajahmu yang menimbulkan kesan di hatinya, hingga terasa ringan baginya kesulitan yang dijumpai dalam pekerjaannya. Atau engkau ungkapkan dengan kata-kata cinta yang memikat yang dapat menyegarkan kembali cintamu di hatinya. Atau memaafkan kesalahan dan kekurangannya dalam menunaikan hak-hakmu dengan membandingkan lautan keutamaan dan kebaikannya kepadamu.







  9. Menyimpan rahasia suami dan menutupi kekurangannya (aibnya).
    Istri adalah tempat rahasia suami dan orang yang paling dekat dengannya serta paling tahu kekhususannya. Bila menyebarkan rahasia merupakan sifat yang tercela untuk dilakukan oleh siapapun, maka dari sisi istri lebih besar dan lebih jelek lagi. Saudariku, simpanlah rahasia-rahasia suamimu, tutuplah aibnya dan jangan engkau tampakkan kecuali karena maslahat yang syar’I seperti mengadukan perbuatan dhalim kepada Hakim atau Mufti atau orang yang engkau harapkan nasehatnya.


  10. 10.Kecerdasan dan kecerdikan serta berhati-hati dari kesalahan.
    Termasuk kesalahan adalah:
    Seorang istri menceritakan dan menggambarkan kecantikan sebagian wanita yang dikenalnya kepada suaminya. Padahal Rasulullah telah melarang hal itu dalam sabdanya:

    ”Janganlah seorang wanita bergaul dengan wanita lain lalu mensifatkan wanita itu kepada suaminya sehingga seakan-akan suaminya melihatnya”
    (HR. Bukhary dalam An-Nikah).







Adapted from :
Rumah tangga tanpa problema, Syaikh Mazin Bin Abdul Karim Al- Farih.
“Untuk para istri yang berhasrat menjadi penyejuk hati dan mata suaminya.

Semoga Allah memeliharamu dalam naungan kasih sayang dan rahmatNya. Amin.”

Cara Ampuh Mengatasi Takut Nikah

Posted by Lathifatuz Zahroh Minggu, 04 Juli 2010, under | 0 komentar


Di akhir jaman ini tak sedikit laki-laki yang lebih takut kepada calon mertua dari pada takut kepada Allah SWT. Contohnya berani pacaran (mendekati zina) tetapi takut melamar(meminang) apalagi nikah.

Laki laki yang belum punya penghasilah tetap, masih sekolah atau masiih kuliah banyak yang sudah berani pacaran mendekati zina. Efeknya banyak yang hamil di luar nikah. Hamil diluar nikah dosanya tidak akan diampuni hanya dengan bertanggung jawab menikahi lalu tobat.

Tobat pasti diterima Allah SWT, namun hukuman harus tetap dijalankan, baru dosanya terhapus, bila tidak, akibatnya seperti sekarang, banyak anak muda yang gampang berzina karena hukumannya tidak ada, cukup tobat lalu tanggung jawab.

Kata anak muda sekarang “Enak bener......choy!!!”

Padahal hukuman Zina lebih berat daripada hukuman mati bagi pembunuh.
Buat pembunuh bila terbukti membunuh, maka harus mendapat Hukuman mati: sekali potong leher sampai putus, dalam hitungan menit sudah hilang sakitnya karena langsung mati.

tetapi untuk bujangan/gadis yang berzina/ sex diluar nikah mendapat hukuman: dicambuk asli 100 kali (mungkin dalam cambukan ke-50 bisa mati, bila fisiknya tidak kuat), buat yg sudah nikah tapi berzina, hukumannya: dirajam / dilempari batu beramai ramai sampai mati (mungkin 1-2 hari belum tentu mati), dan di depan umum.

Bila pezina tersebut sudah menjalani hukuman, baru dosanya dihapus, bila mati bisa langsung ke surga (karena dosa sudah terhapus dan suci).

Jalan keluar buat yang hobby pacaran/mendekati zina tapi takut menikah: ialah kenali dulu penyebabnya, dan menghilangkan penyebab takut menikah.

Penyebab penakut tidak pada tempatnya (termasuk takut nikah):


* 1. Lemah iman sebagai Penyebab Utama
* 2. Lemah Fisik
* 3. Lemah Ekonomi

Cara Jitu menghilangkan takut nikah ialah

1. Kuatkan iman (aqidah), Tidak ada cara lain, caranya?, ya menuntut ilmu agama ISLAM dong....., Rajin ikut pengajian Rutin di masjid-masjid atau di majlis taklim yang sesuai Alquran dan sunnah..

Contoh ciri-ciri lemah iman:
mau ngomong ke calon mertua nggak berani,
mau melamar takut ditolak,
minder di depan calon mertua.

Padahal pacarannya sudah mendekati zina. (pacaran memang mendekati zina bahkan ada pacaran yg sudah Zina betulan)

Untuk para pemuda yang kuat iman, mereka justru takut pacaran, cukup berkenalan /ta’aruf dan bila merasa cocok, pemuda yang beriman kuat akan berani melamar/ngomong ke calon mertua walaupun belum kerja tetap, namun tetap berpenghasilan (karena belum bekerja tetap bukan berarti pengangguran/pemalas lho....)

Tunjukkan ke calon mertua bahwa kita laki laki yang rajin, bertanggung jawab, dan tetap ada penghasilan (rajin berkarya apa saja: contoh: membuat makanan lalu dijual, melukis, beternak, membuat kerajinan) walaupun belum kerja tetap.

Pikirkan: kalau berani melawan Allah SWT mengapa takut pada calon mertua??? Na’uzdubillah min dzalik.

Tanamkan di pikiran: “berani bicara/melamar pd manusia dan takut pada Allah SWT”

2. Kuatkan fisik
Ada kemungkinan laki laki takut menikah karena merasa “lemah fisik” sehingga bisa menyebabkan setengah impoten (“kurang keras”) atau impoten penuh (nafsu besar “tenaga” kurang), Sehingga menimbulkan rasa was was, apakah mampu di saat malam pertama ,” tapi bagaimana nih, nafsu pacaran sudah sangat tinggi”.

Maka dari itu daripada disangka lemah, lebih baik segera nikah dengan cara berani melamar sambil melakukan penguatan iman dan fisik.

Jalan keluarnya ialah
menjaga kesehatan,
berobat bila ada gangguan fisik,
olah raga min 1x seminggu @1 jam.

Dengan kekuatan fisik dan iman kita menjadi lebih PD (percaya diri) dalam mencari duit dan menikah. Tidak mau kalah dengan orang yang sakit namun mampu menjadi kaya harta.

3. Kuatkan Ekonomi
Walaupun masih sekolah, kuliah atau belum kerja di Kantor. Seorang muslim laki laki harus tetap berpenghasilan. Pekerjaan boleh tidak tetap, tapi yang penting tetap berpenghasilan, lewat cara apa saja yang penting halal. Mulai dari hobby, dan mulai dari kecil.

Contoh:
· buat yang hoby beternak ayam/bebek tinggal ditekuni, ayam dan telurnya dijual.
· Buat yang hobby corat coret: buatlah komik islami, kerja sama dengan orang yang hobby menulis cerita
· Yang Hobby Masak, Bikin Kue yang belum ada di pasaran, atau modifikasi yang sudah ada
· Dan masih banyak lagi, cari saja deh ide di toko buku, insya Allah pasti dapat. Ilmu Allah SWT sangat luas

Tekuni terus hobby anda dan jangan terlalu sering pindah-pindah bidang hobby atau pekerjaan. 1-3th insya Allah pasti sukses....

Kesimpulan
Anda mampu mengukur diri anda, bila anda merasa belum mampu, jangan pacaran dong, bila belum ada niat menikah jangan pacaran (karena pacaran hanya menambah dosa

Bila sulit mengendalikan nafsu namun anda merasa belum Mampu dan merasa belum berani menikah, maka anda harus puasa untuk meredam/mengendalikan nafsu syahwat. (sesuai sabda nabi Muhammad SAW)

Kalau sudah terlanjur:

* telanjur pacaran,
* terlanjur sayang apalagi cinta yang mendekati zina,
* dan puasa pun tidak mampu,


anda harus coba 3 cara di atas. segera nikah tawakkal, insya Allah tidak kelaparan. Rezqi untuk makan sudah dijamin.