Latest News

Cantiknya Bidadari

Posted by Lathifatuz Zahroh Rabu, 19 Januari 2011, under | 0 komentar

Allah jadikan Muka Bidadari 4 warna:1-Putih 2-Hijau 3-Kuning 4-Merah

Semuanya boleh berubah mengikut citarasa Penghuni Syurga.Allah jadikan Badan Bidadari daripada KASTURI DAN AMBAR Rambut daripada SUTERA.Dari Bahagian Lutut sehingga ke Susu daripada KASTURI dari bahagian Susu sehingga ke Leher daripada AMBAR daripada leher hingga ke kepala daripada KAPUR.

Itulah asal kejadian Bidadari yang lebih cantik kejadianya manusia yang bentuk daripada Tanah. Pasti perubahan kejadian sekarang lebih cantik daripada manusia yang kita lihat begitu cantik sedangkan asalnya daripada tanah yang tidak bernilai.

Jika Bidadari meludah ke dunia air ludahnya menjadi Kasturi.Jika diludah kelaut air laut akan mejadi tawar. Allah telah menulis pada dada Bidadari nama-nama bakal yang memilikinya bersama nama Allah sebagaimana NAMA ORANG YANG TELAH MELAKUKAN MAKSIAT WALAUPUN SEDIKIT TELAH TERTULIS DI PINTU NERAKA. sebab itulah Rasulullah yang Ma’sum tidak ingin melakukan maksiat agar nama tidak tertulis di salah satu pintu NERAKA.

Sebelah tangan Bidadari berhias 10 gelang Emas Syurga. setiap jari -jemari disarung cincin permata.Bidadari memakai gelang permata lu’lu’ pada kakinya.Bidadari dalam Syurga dipanggil Al-Aina ‘ العيناء .Rasulullah meminta umatnya beribadat sepertinya kerana Rasulullah juga menyintai Bidadari.

Salah satu sifat bidadari adalah 'linun, ertinya lebar matanya dan sangat indah mempersona. Bidadari memiliki bentuk tubuh yang anggun, bau badan yang harum semerbak, bibir semanis gula, pipi bagaikan buah delima merah, mata yang menggoda dan menawan, dan seraut wajah yang bercahaya. Mata mereka hitam pekat seperti mata bayi yang baru dilahirkan bahkan lebih jernih dan bercahaya...

Sememangnya kenikmatan malam pertama bersama bidadari adalah kenikmatan beratus kali ganda berbanding dengan kenikmatan malam pertama semasa di dunia. Para bidadari sangat cantik, manja, rindu, dan amat mencintai suaminya sehingga tidak sanggup berpisah walau sekejap. Salah satu keistimewaan para bidadari ini adalah keperawanan bidadari akan terus berkekalan walaupun beribu kali disetubuhi.

Setiap kali disetubuhi, ia akan kembali menjadi perawan, lantaran selaput daranya tidak robek, tidak mengeluarkan darah, tidak mengeluarkan mani. Mani lelaki yang terpancar hanyalah berupa gas, dengan kenikmatan yang beratus kali ganda berbanding dengan kenikmatan bersetubuh di dunia. Lagi pula dapat mencapai seratus gadis dalam sehari. Sungguh besar nikmat yang Allah SWT peruntukkan ke atas lelaki soleh dan taat kepada Allah SWT.Para bidadari memakai pakaian merah, biru, hijau. Memakai pakaian biru, bagaikan bulan yang bersinar, dengan rambut hitam pekat, sepasang pipi yang lembut, mulut tersenyum, dada membusung, pinggang yang ramping, tangan serta kaki yang indah bercahaya.

Ibnu Masud Meriwayatkan:Setelah Allah jadikan Syurga, Allah arahkan Malaikat Jibril melihat kejadian Syurga, lalu Malaikat Jibril mengelilingi Syurga, Apabila Bidadari tersenyum pada Malaikat Jibril, Syuga Adnin menjadi terang-benderang lalu Malaikat Jibril sujud pada Bidadari yang disangkakan Nur Allah, lalu Bidadari berkata : Wahai Aminullah angkatlah kepalamu.Maha Suci Allah yang telah menjadikan aku. Aku dicipta adalah untuk mereka yang sentiasa memilih keredhaan Allah apabila diberi pilihan dalam sesuatu perkara.Aku bukanlah untuk mereka yang sentiasa memilih NAFSU semasa diuji.Rasulullah melihat Para Malaikat sedang membina Istana daripada Emas dan Perak didalam Syurga tiba-tiba Para Malaikat berhenti membina Istana tersebut kerana hamba Allah yang sedang berzikir telah berhenti berzikir.Allah akan mengahwinkan orang yang benar-benar berpuasa, yang berpuasa zahir dan batin di dalam Khemah Permata Putih di dalam Syurga ” حور مقصورات فى الخيام “

Disediakan juga untuk Bidadari dan Isteri Solehah:# 70 Helai pakaian# 70 Katil dari permata Yaqut Merah berserta 70 permaidani dan 70 orang khadam wanita. .# Setiap wanita akan dibantu seribu Khadam yang memegang Talam Emas yang sedia berkhidmat untuk orang-orang yang soleh.

Keistimewaan untuk Orang-orang yang Soleh yang berpuasa:

1-Khadam yang sedia mengurut setiap kesakitan yang telah dirasai di dunia semasa menunaikan puasa.

2-Seribu Dulang Emas untuk menyediakan makanan yang diidamkan oleh orang-orang soleh yang telah melaksanakan ibadat puasa dengan sempurna.Begitulah Allah SWT menghargai Orang telah berpuasa dengan segala anggotanya dan tidak berhari-raya dengan kelakuan binatang yang melompat-lompat di khalayak ramai sambil menyebut nama-nama kuih yang mereka idamkan… meraka merasakan pemergian Ramadhan suatu kebebasan dan boleh bermaksiat kembali… sedangkan orang-orang soleh akan merasa kesedihan kerana kehilangan bulan kerahmatan,bulan keberkatan dan bulan pengampunan lalu mereka layani perasaan mereka dengan takbir dan Tahmid memuji Ilahi.

Tidak Akan Masuk Syurga Orang Yang Sombong

Posted by Lathifatuz Zahroh , under | 0 komentar

SOMBONG adalah penyakit hati yang sering menghinggapi kita semua. Benih kesombongan terlalu kerap muncul tanpa kita sedari.

    Sombong oleh sebab faktor materi (material)

    Di tingkat pertama, sombong disebabkan oleh faktor materi. Kita merasa lebih kaya, lebih rupawan, dan lebih terhormat daripada orang lain.

    Sombong oleh sebab faktor kecerdasan (pintar)

    Di tingkat kedua, sombong disebabkan oleh faktor kecerdasan. Kita merasa lebih pintar, lebih kompeten, dan lebih berwawasan dibanding orang lain.

    Sombong oleh sebab faktor kebaikan

    Dan di tingkat ketiga, sombong disebabkan faktor kebaikan. Kita sering menganggap diri kita lebih bermoral, lebih pemurah, dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.

SEMAKIN TINGGI TINGKAT KESOMBONGAN SEMAKIN ...

Yang menarik, semakin tinggi tingkat kesombongan, semakin sulit pula kita mendeteksinya (mengesannya). Sombong karena materi sangat mudah terlihat, namun sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan, sulit terdeteksi kerana seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam batin (hati) kita.

DIANTARA EGO & KESEDARAN SEJATI

Kita sebenarnya terdiri atas dua kutub, yaitu ego di satu kutub dan kesedaran sejati di lain kutub. Pada saat terlahir ke dunia, kita dalam keadaan TERLANJANG dan tak punya apa-apa. Akan tetapi, seiring dengan waktu, kita mulai memupuk berbagai keinginan, NAFSU lebih dari sekadar yang kita butuhkan dalam hidup. Justru, indra kita selalu mengatakan bahwa kita memerlukan lebih banyak lagi.

TAWADHU’ MELAWAN KESOMBONGAN

Kita Lahir Dengan Tangan Kosong

Untuk bisa melawan kesombongan dengan segala bentuknya, kita perlu menyedari bahwa pada hakikatnya kita bukanlah makhluk fisik semata, tetapi makhluk spiritual. Kita lahir dengan tangan kosong, dan kita pun akan meninggal dengan tangan kosong.

    ”Sesungguhnya kami adalah milik Tuhan dan kepada-Nyalah kami kembali.” (Al-Baqarah, 2: 156)

SYURGA BAGI ORANG – ORANG TIDAK SOMBONG

Allah سبحانا وتعاﱃ menyebutkan bahwa alam akhirat dan segala kenikmatannya yang tidak pernah berakhir, diperuntukkan bagi hamba-hamba-Nya yang mukmin, yang tidak ingin merasa tinggi diri dan lebih mulia di hadapan makhluk lainnya. Mereka inilah yang telah Allah سبحانا وتعاﱃ tanamkan kemuliaan dan ketawadhu'an di dalam sanubari mereka, dan Allah سبحانا وتعاﱃ sediakan untuk mereka syurga Firdaus yang indah dan tidak pernah terbayangkan kenikmatannya. Allah سبحانا وتعاﱃ berfirman :

    "Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakaan di muka bumi. Dan kesudahan yang baik itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa." (Al-Qashash, 28: 83)

TAWADHU’ - DIANGKAT DARJATNYA OLEH ALLAH

Seorang yang tawadhu' bukan bererti hina di hadapan manusia, bahkan dengan akhlak ini seseorang diangkat derajatnya oleh Allah سبحانا وتعاﱃ, sehingga setiap kali bertambah ketawadhu'an seorang hamba niscaya bertambah pula derjatnya. Inilah janji Allah سبحانا وتعاﱃ yang disampaikan Rasulullah صلیﷲ علیﻪ و سلم dalam sabda beliau:

    "Dan tidak ada seorang pun dari kalian yang tawadhu' karena Allah, kecuali pasti Allah mengangkat darjatnya." (HR. Muslim)

Dalam hadithh yang shahih Rasulullah صلیﷲ علیﻪ و سلم telah berpesan agar kaum muslimin berakhlak tawadhu' dan tidak saling menyombongkan diri, beliau bersabda:

    "Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku agar hendaknya kalian tawadhu', sehingga tidak ada yang saling menyombongkan dirinya dari lainnya dan tidak ada yang mendzalimi satu dengan lainnya." (HR. Muslim)

KESOMBONGAN MENOLAK SYARIAH ALLAH

Sementara itu, dalam skala yang lebih luas, kesombongan dan ketakaburan itu sangat tampak dalam perilaku manusia yang bukan saja tidak mau diatur oleh syariah Allah سبحانا وتعاﱃ, tetapi bahkan menolak dan mengingkari syariah itu sendiri.

‘Alla kulli hâl, selayaknya manusia-manusia yang sombong dan takabur takut terhadap ancaman Allah سبحانا وتعاﱃ berikut ini (yang artinya):

    Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya adalah para penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya. (QS al-A‘raf, 7: 36)

TIDAK AKAN MASUK SYURGA ORANG YANG SOMBONG

Sebagai akhir pembahasan, penulis nukilkan untuk pembaca hadith Rasulullah صلیﷲ علیﻪ و سلم yang berbunyi:

    "Tidak akan masuk syurga siapa saja yang di dalam hatinya ada seberat biji sawi dari kesombongan." (HR. Muslim dan lainnya.

Sebagaimana yang kita ketahui dari kisah Iblis bersama dengan Adam, kesombongan dapat mendorong kepada penolakan terhadap perintah Allah سبحانا وتعاﱃ . Allah سبحانا وتعاﱃ berfirman:

    "Berkata Iblis: 'Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal dari) lumpur hitam yang diberi bentuk.'" (Al-Hijr: 33)

    "... Aku lebih baik daripada dirinya..." (Shad: 76)

Selain dari hadith-hadith tersebut, al-Qur'an dalam berbagai ayatnya mencela orang yang melakukan kesombongan, dan menjelaskan bahwa kesombongan mencegah banyakorang untuk beriman kepada Rasulullah صلیﷲ علیﻪ و سلم, sekaligus menjerumuskan diri mereka ke neraka Jahanam:

    "Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) padahal hati mereka meyakini (kebenarannya)..." (An-Nahl: 14)

    "Maka masuklah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal didalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu.” (An-Nahl: 29)

    "... Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong." (An-Nahl: 23)

    "... Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang." (Ghafir: 35)

    "Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku..." (Al-A'raf: 146)

Luqman (Dalam Surah Luqman) menasihati anaknya agar berakhlak mulia. Hal ini dikemukakan Allah dalam Al-Qur'an yang artinya:

    "Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu, sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai." (Luqman :18-19)

Dari ayat di atas, yang amat ditekankan oleh Luqman terhadap anaknya adalah jangan berlaku sombong, baik dalam sikap dan tingkah laku maupun dalam perkataan. Orang yang sombong adalah orang yang merasa memiliki kelebihan dibanding orang lain lalu merendahkan dan menghina orang itu. Sedangkan sombong kepada Allah سبحانا وتعاﱃ adalah tidak mau menerima ketentuan-ketentuan Allah سبحانا وتعاﱃ dalam kehidupan ini.

    "Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka yang mengolok-olok, dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita (yang diolok-olokkan) lebih baik dari wanita (mengolok-olok)." (Al-Hujurat:11)

Wallahu a'lam

Maafkan Aku Wahai Suami

Posted by Lathifatuz Zahroh , under | 0 komentar

Dua bilah kayu disatukan dengan paku. Dua ketul bata disatukan dengan simen. Dua hati di satukan dengan apa?

Jawabnya, dengan iman.

Dua hati yang beriman akan mudah disatukan. Jika dua hati mengingati yang SATU, pasti mudah keduanya bersatu. Begitulah dua hati suami dan isteri, akan mudah bersatu bila iman di dalam diri masing-masing sentiasa disuburkan.

Bukan tidak pernah terguris. Bukan tidak pernah bertelagah. Tetapi jika di hati sama-sama masih ada ALLAH, perdamaian akan mudah menjelma semula. Yang bersalah mudah meminta maaf. Yang benar mudah memberi maaf. Tidak ada dendam memanjang. Masam cuma sebentar. Pahit hanya sedikit. Itulah yang ditunjuk oleh teladan rumah tangga Rasulullah s.a.w. Ada ribut... tetapi sekadar di dalam cawan. Ada gelombang... tetapi cepat-cepat menjadi tenang.

Jika ditanyakan kepada dua hati yang bercinta, siapakah yang lebih cinta pasangannya? Maka jawabnya, siapa yang lebih cintakan Allah, dialah yang lebih cintakan pasangannya. Justeru, janganlah hendaknya hanya berfikir bagaimana hendak mengekalkan cinta antara kita berdua, tetapi berusahalah terlebih dahulu agar mencintai kepada yang Esa. Jika kita bersama cintakan yang Maha Kekal, pasti cinta kita akan berkekalan.

Jangan Ada Takbur, Cinta Pasti Hancur

Jika paku boleh berkarat, simen boleh retak, maka begitulah iman, boleh menaik dan menurun. Iman itu ada "virusnya". Virus iman ialah ego (takbur). Jangan ada takbur, cinta pasti hancur. Orang takbur merasa dirinya lebih mulia, pasangannya lebih hina. Jika demikian, manakah ada cinta? Cinta itu ibarat dua tangan yang saling bersentuhan. Tidak ada tangan yang lebih bersih. Dengan bersentuhan, keduanya saling membersihkan. Tetapi 'tangan' yang ego, tidak mahu bersentuhan... Konon takut dikotorkan oleh tangan yang lain!

Bila berbeza pandangan, pandangannya sahaja yang benar. Kau isteri, aku suami. Aku ketua, kau pengikut. Aku putuskan, kau ikut saja. Jangan cuba menentang. Menentang ertinya dayus. Maka terkapai-kapailah sang isteri tanpa boleh bersuara lagi. Sedikit cakap, sudah dibentak. Senyap-senyap, isteri menyimpan dendam. Suami 'disabotaj'nya dalam diam. Tegur suami, dijawabnya acuh tak acuh. Senyumnya jadi tawar dan hambar. Perlahan-lahan, jarak hati semakin jauh. Cinta semakin rapuh.

Ada pula isteri yang ego. Heroin sudah mengaku hero. Suami dicaturnya satu-satu. Tidak jarang meninggikan suara. Silap suami yang sedikit didera dengan rajuknya yang panjang. Anak-anak dibiarkan. Dapur berselerak. Pinggan mangkuk tidak dibasuh. Kain baju sengaja disepah-sepahkan. Rasakan akibat menentang aku. Mengaku salah tidak sekali. Minta maaf? Pantang sekali!

Ego si suami selalunya terserlah. Boleh dilihat daripada jegilan mata dan suara yang meninggi. Mungkin pintu dihempaskan dengan kuat atau hon kereta ditekan bertalu-talu. Atau boleh jadi diherdik siisteri di hadapan anak-anak atau isteri diperleceh di hadapan saudara mara atau tetamu yang datang. Bila ramai yang datang bertandang itulah masa sisuami yang ego ini menunjukkan kuasa dan belangnya.

Ego si isteri terpendam. Mungkin kerana tidak ada dominasi kuasa atau keberanian, si isteri menunjukkan egonya dengan bermacam-macam-macam ragam. Daripada sengaja melaga-lagakan pinggan yang dibasuh... sehinggalah memalingkan badan dan muka ketika di tempat tidur.

House dan Home

Alhasil, cuaca rumah tangga menjadi muram. Rumah hanya jadi 'house' tidak jadi 'home' lagi. Tidak ada keceriaan, kehidupan dan kemanisannya lagi. Semuanya bungkam. Ya, rumah (house) dibina dengan batu, kayu dan konkrit, manakala rumah tangga (home) dibina dengan kasih sayang, cinta dan sikap saling menghormati. Tidak ada rindu yang menanti suami ketika pulang dari bekerja. Tidak ada kasih yang hendak dicurahkan oleh suami kepada isteri yang menanti di rumah. Anak-anak jadi kehairanan? Apa sudah jadi pada kedua ibu-bapa ku?

Bila ada ego di hati, cinta akan menjauh pergi. Retak akan menjadi belah. Kekadang hati keduanya merintih, mengapa jadi begini? Bukankah antara aku dan dia ada cinta? Mengapa terasa semakin jarak? Apakah yang perlu aku dan dia lakukan untuk menyemarakkan semula rasa cinta. Lalu akal berfikir, berputar-putar mencari idea. Oh, mari ulangi musim bulan madu yang lalu. Kita susuri pulau, tasik, laut atau lokasi pertemuan kita nan dulu.

Malang, cuma sebentar. Gurau, senda cuma seketika. Tidak mampu lagi memutar jarum kenangan lama dengan hati yang telah berbeza. Tidak ada lagi tarikan fizikal yang ketara. Cumbu berbaur ghairah seakan telah terlupa. Bulan madu yang cuba diperbaharui tidak menjadi... kedua hati bercakar lagi. Mereka cuba memperbaharui lokasi, tanpa memperbaharui hati. Selagi ada ego, ke mana pun tidak akan menjadi. Jika ada ego, yang wangi jadi busuk, yang manis jadi tawar, yang indah jadi hambar.

Dapatkan Cinta Dengan 'Membeli' Cinta

Ada juga pasangan yang hendak 'membeli' cinta. Ingin dibangkitkan kembali rasa cinta dengan mata benda. Nah, ini kalung emas ribuan ringgit sebagai tanda cinta ku masih pada mu, kata suami. Dan ini pula cincin berlian untuk memperbaharui kemesraan kita, balas siisteri. Masing-masing bertukar hadiah. Semoga dengan barang-barang berharga itu akan kembalilah cinta. Namun sayang sekali, sinar emas, cahaya berlian, tidak juga menggamit datangnya cinta. Cinta diundang oleh nur yang ada di hati. Nur itu tidak akan ada selagi ego masih ada di jiwa.

Susurilah cinta yang hilang di jalan iman. Buanglah kerikil ego yang menghalang. Ego hanya membina tembok pemisah di antara dua hati walaupun fizikal masih hidup sebumbung. Mungkin di khalayak ramai, masih tersenyum dan mampu 'menyamar' sebagai pasangan yang ideal tetapi hati masing-masing TST (tahu sama tahu) yang kemesraan sudah tiada lagi.

Pasangan yang begitu, boleh menipu orang lain. Namun, mampukah mereka menipu diri sendiri? Yang retak akhirnya terbelah. Penceraian berlaku. Mereka berpisah. Masyarakat yang melihat dari jauh pelik, mengapa begitu mesra tiba-tiba berpisah? Tidak ada kilat, tidak ada guruh, tiba-tiba ribut melanda. Oh, mereka tertipu. Perpaduan yang mereka lihat selama ini hanyalah lakonan. Allah membongkar rahsia ini menerusi firman-Nya:

"Kamu lihat sahaja mereka bersatu tetapi hati mereka berpecah."

Carilah Allah

Carilah di mana Allah di dalam rumah tangga mu. Apakah Allah masih dibesarkan dalam solat yang kau dirikan bersama ahli keluarga mu? Apakah sudah lama rumah mu menjadi pusara akibat kegersangan zikir dan bacaan Al Quran? Apakah sudah luput majlis tazkirah dan tarbiah yang menjadi tonggak dalam rumah tangga? Di mana pesan-pesan iman dan wasiat taqwa yang menjadi penawar ujian kebosanan, kejemuan dan keletihan menongkah arus ujian?

Penyakit ego menimpa apabila hati sudah tidak terasa lagi kebesaran Allah. Orang yang ego hanya melihat kebesaran dirinya lalu memandang hina pasangannya. Hati yang ego itu mesti dibasuh kembali dengan rasa bertauhid menerusi ibadah-ibadah khusus – solat, membaca Al Quran, berzikir, bersedekah – dan paling penting majlis ilmu jangan diabaikan.

Firman Allah:

"Dan berilah peringatan. Sesungguhnya peringatan itu memberi manfaat kepada orang mukmin."

Sedangkan orang mukmin pun perlu diperingatkan, apatah lagi kita yang belum mukmin? Iman itu seperti mana yang dimaksudkan hadis, boleh menambah dan mengurang. Untuk memastikan ia sentiasa bertahan malah bertambah, hati perlu berterusan bermujahadah. Lawan hawa nafsu yang mengajak kepada ketakburan dengan mengingatkan bahawa Allah benci kepada orang yang takbur walaupun sasaran takbur itu suami atau isteri sendiri.

Bila terasa bersalah, jangan malu mengaku salah. Segeranya mengakuinya dan hulurkan kata meminta maaf. Ular yang menyusur akar tidak akan hilang bisanya. Begitulah suami yang meminta maaf kepada isterinya. Dia tidak akan hilang kewibawaannya bahkan bertambah tinggi. Bukankah orang yang merendahkan diri akan ditinggikan Allah derjat dan martabatnya? Justeru, lunturkan ego diri dengan membiasakan diri meminta maaf. Tidak kira ketika kita rasa kita benar, lebih-lebih lagi apabila terasa kita yang bersalah.

Namun, lelaki yang tewas ialah lelaki yang sukar mengaku salah. Dia sentiasa tidak ingin mengalah. Pada ketika itu dia telah memiliki salah satu dari tiga ciri takbur yakni menolak kebenaran. Akuilah kebenaran walaupun kebenaran itu berada di pihak isteri. Tunduk kepada kebenaran ertinya tunduk kepada Allah. Jangan bimbang takut-takut dikatakan orang takutkan isteri. Kita takutkan Allah. Allah benci orang yang takbur.

Begitu juga isteri. Jika sudah terbukti salah, akui sahajalah. Dalam pertelagahan antara suami dan isteri, apakah penting siapa yang menang, siapa yang kalah? Kita berada di dalam gelanggang rumah tangga bukan berada di ruang mahkamah. Kesalahan suami adalah kesalahan kita juga dan begitulah sebaliknya. Rumah tangga wadah untuk berkongsi segala. Perkahwinan satu perkongsian, bukan satu persaingan. Kalau kita menang pun apa gunanya? Padahal, kita akan terus hidup bersama, tidur sebantal, berteduh di bawah bumbung yang sama.

Mujahadahlah sekuat-kuatnya menentang ego. Bisikan selalu di hati, Allah cintakan orang yang merendah diri. Allah benci orang yang tinggi diri. Pandanglah pasangan kita sebagai sahabat yang paling rapat. Kita dan dia hakikatnya satu. Ya, hati kita masih dua, tetapi dengan iman ia menjadi satu. Bukan satu dari segi bilangannya, tetapi satu dari segi rasa. Sebab itu sering diungkapkan, antara makhluk dengan makhluk mesti ada Khalik yang menyatukan. Ingat, hanya dengan iman, takbur akan luntur, cinta akan subur!

MAAFKANKU WAHAI SUAMI

Kadang-kadang aku rasa akulah

Isteri yang terlalu banyak menerima

Sedangkan engkau tak pernah meminta

Kadang-kadang aku rasa

Akulah isteri yang baru terjaga

Sedangkan engkau tak pernah terlena

Kadang-kadang ku bersuara tanpa berfikir

semua perkataan ku menjadi salah

Datanglah ke sini dan pegang tangan ku

Sementara ku cerita kehidupan isteri

Harap dimengerti

Kadang-kadang ku sakiti hati mu

Bila ku tolak sentuhan mu

Bukan bermaksud aku kurang menyayangi mu...

Namun cabaran terlalu

Kadang-kadang aku berubah pada pandangan mu

Tapi sayang, itu tidak benar

Tiada apa yang paling ku hargai

Daripada kehidupan manis bersama mu

Kadang-kadang ku fikir sejuta tahun

Adalah terlalu singkat

Hanya ku beritahu mu betapa sayangnya aku

Betapa syukurnya aku...

kau pelindung ku

Kadang-kadang berjauhan dengan mu

Akulah isteri yang terlalu tinggi bercita-cita...

Mencipta kerukunan keluarga

Namun aku tetap aku yang ini

Maafkan aku wahai suami!

Sunnah Nabi Shalallahu'Alaihi Wasallam Tentang Susu

Posted by Lathifatuz Zahroh , under | 0 komentar

عن ابن عباس – رضي الله عنهما – قال: دخلت مع رسول الله – صلى الله عليه وسلم – أنا و خالد بن الوليد على ميمونة، فجاءتنا بإناءٍ من لبنٍ، فشرب رسول الله، وأنا على يمينه وخالد على شماله،

Dari Ibnu Abbas, “Aku bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Khalid bin al Walid masuk ke rumah Maimunah. Maimunah menyuguhkan kepada kami satu wadah berisi susu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas meminumnya. Aku berada di sebelah kanan Rasulullah sedangkan Khalid ada di sebelah kiri Rasulullah.

فقال لي: «الشربة لك فإن شئت آثرت بها خالداً»

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku, “Jatah minum selanjutnya adalah untukmu. Jika engkau berkenan, aku akan lebih mengutamakan Khalid dari pada dirimu”.

فقلت: ما كنت أوثر على سؤرك أحداً،

Aku berkata, “Aku tidak merelakan jika jatah minumku yang berasal dari sisa minummu kurelakan untuk orang lain”

ثم قال رسول الله – صلى الله عليه وسلم- : «من أطعمه الله الطعام فليقل: اللهم بارك لنا فيه، وأطعمنا خيراً منه.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa saja yang telah Allah beri kepadanya makanan maka hendaknya dia berdoa setelah selesai makan Allahumma bariklana fihi wa ath’imna khoiran minhu yang artinya Ya Allah berilah keberkahan kepada kami dalam makanan ini dan berilah kami makanan yang lebih baik darinya (yaitu makanan surga)

ومن سقاه الله لبناً فليقل: اللهم بارك لنا فيه وزدنا منه»

Dan barang siapa yang telah Allah berikan kepadanya minuman berupa susu hendaknya berdoa setelah minum susu Allahumma barik lana fihi wa zidna minhu yang artinya Ya Allah berilah keberkahan kepada kami dalam susu ini dan berilah kami tambahan susu

وقال رسول الله – صلى الله عليه وسلم-: «ليس شيء يجزئ مكان الطعام والشراب غير اللبن».

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada satupun makanan yang bisa menggantikan makanan dan minuman melebihi susu”.

المصدر: مسند أحمد تحقيق أحمد شاكر – لصفحة أو الرقم: 3/302 إسناده صحيح وأصل القصة في الموطأ والصحيحين .

صحيح الترمذي للشيخ الألباني – لصفحة أو الرقم: 3455 حسن .

Hadits di atas diriwayatkan oleh Ahmad 3/302 dengan sanad yang sahih. Kisah di atas asalnya ada di Muwatha’ dan Sahih Bukhari Muslim. Juga tercantum dalam Sahih Tirmidzi no 3455 dan dinilai oleh al Albani sebagai hadits yang berkualitas hasan.

استحباب المضمضة بعد شرب اللبن ونحوه

Anjuran Berkumur-kumur setelah minum susu atau semisalnya

عن ابن عباس – رضي الله عنهما – ان رسول الله – صلى الله عليه وسلم – شرب لبنًا فمضمض وقال: إن لـه دسمًا. [البخاري ومسلم ].

Dari Ibnu Abbas, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah minum susu berkumur-kumur. Beliau lantas bersabda, “Sesungguhnya susu itu mengandung lemak” (HR Bukhari dan Muslim).

قال ابن حجر في الفتح (فيه بيان العله للمضمضة من اللبن فيدل على استحبابها من كل شيء دسم) .

Ibnu Hajar dalam Fathul Bari mengatakan, “Dalam hadits ini terdapat penjelasan tentang illah dari anjuran berkumur-kumur setelah minum susu yaitu mengandung lemak. Sehingga dianjurkan untuk berkumur-kumur setelah mengonsumsi segala sesuatu yang mengandung lemak”.

Kuasa Allah

Posted by Lathifatuz Zahroh , under | 0 komentar

Kaum hawa bilang susah jadi wanita, lihat saja fakta dibawah ini:

1. Wanita auratnya lebih susah dijaga (lebih banyak) dibanding lelaki.

2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.

3. Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang berbanding lelaki.

4. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki.

5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.

6. Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada isterinya.

7. Talak terletak di tangan suami dan bukan isteri.

8. Wanita kurang dalam beribadat karena adanya masalah haid dan nifas yang tak ada pada lelaki.

Itu sebabnya mereka tidak henti-hentinya berpromosi untuk “MEMERDEKAKAN WANITA”.

Pernahkah kita lihat sebaliknya (kenyataannya)?

Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yang teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiar terserak bukan? Itulah bandingannya dengan seorang wanita.

Wanita perlu taat kepada suami, tetapi tahukah lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada bapaknya?

Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi tahukah harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, sementara apabila lelaki menerima warisan, ia perlu / wajib juga menggunakan hartanya untuk isteri dan anak-anak?

Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi tahukah bahwa setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di muka bumi ini, dan tahukah jika ia mati karena melahirkan adalah syahid dan surga menantinya?

Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabkan terhadap 4 wanita, yaitu : Isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya. Artinya, bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki, yaitu : suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya.

Seorang wanita boleh memasuki pintu syurga melalui pintu surga yang mana saja yang disukainya, cukup dengan 4 syarat saja, yaitu : sembahyang 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat kepada suaminya dan menjaga kehormatannya.

Seorang lelaki wajib berjihad fisabilillah, sementara bagi wanita jika taat akan suaminya serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.

Masya ALLAH ! Demikian sayangnya ALLAH pada wanita …. kan? Ingat firman Nya, bahwa mereka tidak akan berhenti melakukan segala upaya, sampai kita ikut / tunduk kepada cara-cara / peraturan buatan mereka.

Yakinlah, bahwa sebagai dzat yang Maha Pencipta, yang menciptakan kita, maka sudah pasti Ia yang Maha Tahu akan manusia, sehingga segala hukumnya/peraturannya, adalah YANG TERBAIK bagi manusia dibandingkan dengan segala peraturan/hukum buatan manusia...Wallaahu a'lam!