Ada sebuah cerita tentang pengembala dan ratusan domba dombanya.. Adalah sebuah rutinitasnya untuk memberi makan dan minum di sebuah padang rumput yang lapang di setiap harinya..
Dari sekian banyak domba peliharaannya, adalah seekor domba yang nakal, yang polahnya berbeda dan lebih sulit diatur ketimbang domba domba lainnya.. Domba yang nakal ini selalu memisahkan diri dari teman-temannya.. Ketika domba domba yang lain makan rumput secara berkelompok, dia akan keluar dari kelompoknya dan pergi ke tempat yang dia suka, atau ketika gembalanya sedang menggiring domba dombanya ke padang rumput, si domba nakal akan lari sendirian ke arah yang berlawanan, menjauh dari kelompoknya..
Reaksi sang gembala biasanya adalah selalu mengejar domba nakal ini, menangkapnya dan menempatkannya kembali ke tengah tengah kelompoknya.. Dan hal ini selalu dia lakukan berulang ulang kali.. Jadi, tiap kali si domba nakal tadi memisahkan diri, si gembala akan mengejar dan menggendongnya untuk mengembalikannya ke dalam kelompoknya...
Gembala itu memang penyabar menyikapi kenakalan si domba yang satu itu.. Tapi setelah kesekian kalinya si domba nakal itu terus berulah, tak urung penat dan pusing juga sang gembala dibuatnya.. Sebagai seorang yang taat dan beriman, ia mengadu pada Tuhan dalam doanya...
"Tuhan..., Engkau adalah seorang Gembala yang baik... Dalam Mazmur, Daud pun menyebutMu sebagai Gembala yang membawa domba dombaMu ke padang rumput yang hijau.. Tuhan, Engkau Allah yang mengetahui segala sesuatu, kalau Engkau ada pada posisiku, apa yang akan Engkau lakukan dalam menghadapi domba yang nakal ini?"
"Patahkan kakinya!," kata Tuhan..
"Haaa...?! Tuhan..! Patahkan kakinya...?! (sambil mikir, kok Tuhan tega amat).. Dia pun kembali bertanya ke Tuhan dengan pertanyaan yang sama..Tapi, kembali jawaban Tuhan, "Patahkan kakinya!"
Menyadari bahwa Tuhan mengetahui segala sesuatu, dia mengikuti apa yang diperintahkanNya.. Maka, esok harinya, ketika sedang menggembalakan domba, si domba nakal melakukan kebiasaannya dan si gembala mengangkatnya, sambil berkata dalam hati, "Tuhan..., aku sungguh nggak tega, tapi karena Engkau yang menyuruh aku untuk patahkan kakinya, maka aku akan patahkan kakinya..."
Si domba nakal merintih kesakitan dan si gembala tidak tahan mendengarnya.. Hatinya sakit sekali mendengar rintihan itu.. Namun dia sangat mengasihi domba itu, dan dia patuh pada perintah Tuhan..
Setelah dia mematahkan kaki si domba nakal, kaki tersebut dia balut.. Setiap hari dia menggendong domba nakal itu karena dia tidak bisa berjalan.. Si domba itupun dirawatya. Domba itu makan rumput di samping gembalanya karena bila dia makan rumput dengan teman-temannya besar kemungkinan dia akan terinjak. Bila sedang berjalan jalan di padang rumput, si gembala akan menggendongnya..
Inilah yang terjadi, setiap kali domba nakal ini haus, dia akan menjilat keringat si gembala yang menggendongnya.. Kepalanya selalu bersandar pada dada si gembala dan menggosokkan kepalanya di bahu gembala bila sedang berjalan-jalan di padang rumput...
Selama kakinya patah, domba nakal ini sangat bersikap manis dan hampir setiap saat, dia menjilat keringat gembalanya.. Iia tidak berdaya, sangat bergantung pada gembalanya...
Akhirnya, setelah sekian minggu, kakinya pun sembuh... Si gembala membuka balutan pembebat kakinya dan melepaskannya untuk bermain-main dengan domba domba lain...
Namun, hal inilah yang terjadi: dia tidak berlari ke kelompoknya, tapi terus merapatkan dirinya antara kaki gembalanya... Akibatnya si gembala mengangkatnya (dan si domba nakal masih terus menerus menjilat keringat si gembala!) dan harus meletakkan dia di kelompoknya... Tapi si domba nakal selalu berlari mengikuti dan merapatkan dirinya kembali ke gembalanya..!
Si gembala berulang kali melakukan hal ini... Tapi, berulang kali pula si domba nakal kembali kepadanya... Si gembala bingung dengan perilaku domba nakal ini, dan dalam kebingungannya Tuhan berkata kepadanya, " Itulah yang tidak dimengerti oleh umat Ku... Ketika Aku membiarkan mereka berbeban berat atau terluka atau Aku ijinkan sesuatu menimpa mereka... itu adalah untuk membawa mereka mendekat kepadaKu.. Aku melakukan itu untuk membuat mereka mengerti betapa berharganya mereka di hatiKu... Betapa Aku ingin mereka hidup bergantung hanya padaKu, dekat dan intim denganKu... Tapi seringkali mereka semakin menjauh ketika hal hal itu terjadi..."
Sang gembala akhirnya mengerti, mengapa Tuhan menyuruh dia mematahkan kaki si domba nakal itu....
Cerita tersebut di atas saya dapat dari sodara sodara Nasrani... Bagi saya pribadi terdapat hal yang luar biasa yang bisa saya ambil sebagai pembelajaran hidup.. Bahwa ketika masalah, cobaan dan ujian itu datang.. Sesungguhnya kita diminta atau di ajarkan untuk berpasrah.. beban berat yang kita bawa itu agar kita lebih semakin mendekat kepada Tuhan.. Justru inilah bentuk cinta kasih sayang Tuhan kepada kita.. Agar kita setiap saat ada di dalam pelukan Nya.. Ketika kita sudah ada di dalam peluk kasih Nya.. bahagia sejati, nyaman dan pasti kita tidak akan lagi dibiarkan sakit dan sedih.. Tuhan pasti selalu membelai kita setiap saat..
Dan segala masalah, cobaan ujian bukan untuk kita semakin menjauh dari Nya.. karena kita beranggapan Tuhan tidak pernah adil.. Padahal dibalik kesedihan terdapat kebahagiaan yang luar biasa.. Ujian adalah hadiah tanda sayang Tuhan bagi kita semua.. Buka kotak hadiah itu maka kita akan mendapatkan mutiara Cinta Tuhan yang penuh dengan cahaya terpuji menghapus segala kegelapan, gelisah dan kerinduan kita..
"Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati," (Mazmur 119:2).
" Lihat atau pahamilah apa yang di bicarkan, jangan melihat atau menilai siapa yang bicara..." Hadist
One Response to "Kau Patahkan Saja Kakinya.."