Latest News

Rasulullah merindui umat akhir zaman

Posted by Lathifatuz Zahroh Minggu, 20 Februari 2011, under | 0 komentar
Suasana di majlis pertemuan itu hening sejenak. Semua yang hadir diam membatu. Mereka seperti sedang memikirkan sesuatu. Lebih-lebih lagi Saidina Abu Bakar. Itulah pertama kali dia mendengar orang yang sangat dikasihi melafazkan pengakuan demikian.

Seulas senyuman yang sedia terukir dibibirnya pun terungkai. Wajahnya yang tenang berubah warna. "Apakah maksudmu berkata demikian wahai Rasulullah? Bukankah kami ini saudara-saudaramu? " Saidina Abu Bakar bertanya melepaskan gumpalan teka-teki yang mula menyerabut fikiran.

"Tidak, wahai Abu Bakar. Kamu semua adalah sahabat-sahabatku tetapi bukan saudara-saudaraku (ikhwan)," suara Rasulullah bernada rendah.

"Kami juga ikhwanmu, wahai Rasulullah," kata seorang sahabat yang lain pula. Rasulullah menggeleng-gelangkan kepalanya perlahan-lahan sambil tersenyum. Kemudian baginda bersuara:

"Saudaraku ialah mereka yang belum pernah melihatku tetapi mereka beriman denganku sebagai Rasul Allah dan mereka sangat mencintaiku. Malahan kecintaan mereka kepadaku melebihi cinta mereka kepada anak-anak dan orang tua mereka."

Pada ketika yang lain pula, Rasulullah menceritakan tentang keimanan ‘ikhwan’ baginda: "Siapakah yang paling ajaib imannya?" tanya Rasulullah.

"Malaikat," jawab sahabat.

"Bagaimana para malaikat tidak beriman kepada Allah, sedangkan mereka sentiasa hampir dengan Allah," jelas Rasulullah. Para sahabat terdiam seketika. Kemudian mereka berkata lagi, " Para nabi."

"Bagaimana para nabi tidak beriman, sedangkan wahyu diturunkan kepada mereka."

"Mungkin kami," celah seorang sahabat.

"Bagaimana kamu tidak beriman, sedangkan aku berada ditengah-tengah kamu," pintas Rasulullah menyangkal hujah sahabatnya itu.

"Kalau begitu, hanya Allah dan Rasul-Nya sahaja yang lebih mengetahui," jawab seorang sahabat lagi, mengakui kelemahan mereka.

"Kalau kamu ingin tahu siapa mereka? Mereka ialah umatku yang hidup selepasku. Mereka membaca Al Quran dan beriman dengan semua isinya. Berbahagialah orang yang dapat berjumpa dan beriman denganku. Dan tujuh kali lebih berbahagia orang yang beriman denganku tetapi tidak pernah berjumpa denganku," jelas Rasulullah.

"Aku sungguh rindu hendak bertemu dengan mereka," ucap Rasulullah lagi setelah seketika membisu. Ada berbaur kesayuan pada ucapannya itu.

Begitulah nilaian Tuhan. Bukan jarak dan masa yang menjadi ukuran. Bukan bertemu wajah itu syarat untuk membuahkan cinta yang suci. Pengorbanan dan kesungguhan untuk mendambakan diri menjadi kekasih kepada kekasih-Nya itu, diukur pada hati dan buktikan dengan kesungguhan beramal dengan Sunnahnya.

Pada kita yang bersungguh-sungguh mahu menjadi kekasih kepada kekasih Allah itu, wajarlah bagi kita untuk mengikis cinta-cinta yang lain. Cinta yang dapat merenggangkan hubungan hati kita dengan baginda Rasulullah.

Selawat & salam buat junjungan mulia Rasulullah.s.a.w..."Berselawatlah untukku satu kali, maka Allah akan berselawat untuk nya 10 kali” hadis riwayat muslim(1/288, no.384)

Sabda Nabi SAW “ Dari Ibnu Mas’ud r.a. bahawa Rasulullah s.a.w bersabda : Orang yang terdekat denganku pada hari kiamat ialah orang yang paling banyak berselawat kepadaku.” (Hadis Riwayat At-Tarmidzi)

Sabda Nabi SAW : “ Dari Abu Hurairah r.a berkata : Rasulullah s.a.w bersabda : Janganlah kamu jadikan kuburku sebagai tempat perayaan dan berselawatlah kepadaku , maka sesungguhnya bacaan selawatmu itu akan sampai kepadaku dimana sahaja kamu berada .“ (Hadis Riwayat Abu Daud)

Ketika berjumpa sahabat handai atau saudara mara sesama Islam . Sabda Nabi s.a.w : “ Tiadalah dua hamba yang saling cinta mencintai kerana Allah yang berjumpa salah seorang yang lain lalu berjabat tangan ( bersalam ) dan berselawat kepada Nabi s.a.w . melainkan Allah mengampuni dosanya sebelum mereka berpisah , baik yang telah lalu ataupun yang akan datang.“ (Hadis riwayat Ibnu Sunni)

Ketika akan memulakan sesuatu pekerjaan yang baik atau penting . Sabda Nabi s.a.w : “ Setiap pekerjaan yang baik yang tidak dimulai dengan hamdalah (memuji Allah) dan selawat , maka pekerjaan atau urusan itu terputus dan hilang barkahnya.“ (Hadis Riwayat Ar-Rahawi)

Ketika mendengar orang menyebut nama Nabi s.a.w . Sabda Nabi s.a.w : “ orang yang bakhil itu adalah orang yang tidak mahu berselawat ketika orang menyebut namaku di sisinya.“ (Hadis Riwayat At-Tirmidzi)

Ketika telinga berdengung . Sabda Nabi s.a.w : “ Jika telinga salah seorang dari kamu berdengung , maka hendaklah ia mengingati dan berselawat kepadaku.“ (Hadis Riwayat Ibnu Sunni)

Ketika mengalami kesusahan dan kebimbangan. Diberitakan oleh Ubay bin Kaab r.a. bahawa seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah s.a.w, ujurnya : “ Ya Rasulullah bagaimana pendapat engkau sekiranya aku jadikan selawat untuk engkau semua? Jawap Rasulullah s.a.w “ Kalau demikian Allah akan memelihara engkau baik mengenai dunia mahu pun mengenai akhiratmu.“ (Hadis Riwayat Ahmad)

Setiap waktu pagi dan petang . Sabda Nabi s.a.w : “ Barang siapa berselawat kepadaku waktu pagi sepuluh kali dan waktu petang sepuluh kali , maka ia akan mendapat syafaatku di hari kiamat.“ (Hadis Riwayat Thabarani)

Berdasarkan dari hadis-hadis diatas, jelas bahawa membaca selawat kepada Nabi s.a.w adalah suatu dari rangkaian iman dan ibadah yang wajib disempurnakan oleh kaum Muslimin dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan. Semoga dengan sentiasa berselawat ke atas Nabi, Allah akan memberi rahmat dan keberkatan dalam kehidupan kaum Muslimin.

Fadilat Selawat - untuk renungan

Rasulullah SAW telah bersabda bahawa, "Malaikat Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail A.S. telah berkata kepadaku. Berkata Jibril A.S. : "Wahai Rasulullah, barang siapa yang membaca selawat ke atasmu tiap-tiap hari sebanyak sepuluh kali, maka akan saya bimbing tangannya dan akan saya bawa dia melintasi titian seperti kilat menyambar."

Berkata pula Mikail A.S. : "Mereka yang berselawat ke atas kamu akan aku beri mereka itu minum dari telagamu."

Berkata pula Israfil A.S. : "Mereka yang berselawat kepadamu akan aku sujud kepada Allah S.W.T dan aku tidak akan mengangkat kepalaku sehingga Allah S.W.T mengampuni orang itu."

Malaikat Izrail A.S pula berkata : "Bagi mereka yang berselawat ke atasmu, akan aku cabut ruh mereka itu dengan selembut-lembutnya seperti aku mencabut ruh para nabi-nabi."

Apakah kita tidak cinta kepada Rasulullah S.A.W.? Para malaikat memberikan jaminan masing-masing untuk orang-orang yang berselawat ke atas Rasulullah S.A.W.

Ayuh jangan kita melepaskan peluang untuk berselawat ke atas junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W. Mudah-mudahan kita menjadi orang-orang kesayangan Allah, Rasul dan para malaikat.

Amin Ya Rabbal Alamin.

Gara-gara Digigit Nyamuk, Mati !!!

Posted by Lathifatuz Zahroh Rabu, 02 Februari 2011, under | 0 komentar

Adalah Namrud yang telah diberikan segala sesuatu di dunia ini, Namrud menjadi begitu arogan dan bangga terhadap dirinya sendiri dan dia berkata, “Aku akan membunuh Tuhan yang ada di Surga.” Dia lalu membangun sebuah bangunan yang sangat besar dan dia pergi ke puncaknya lalu mengambil busur dan panah dan menembakkannya ke langit. Allah mengirim malaikat dalam wujud burung dan panah itu mengenainya dan menjadi berdarah. Ketika panah itu turun kembali ke bumi dan Namrud melihat darah itu, dia lalu berkata, “Oh, sekarang Akulah segalanya. Aku telah membunuh Tuhan di Surga.”

Dia menjadi sangat sombong, sangat bangga akan dirinya seperti sekarang di mana banyak terdapat Namrud di antara manusia, baik pria maupun wanita. Mereka berpikir bahwa mereka dapat memperoleh segala kekuasaan yang mereka inginkan. Mereka menghancurkan seluruh negeri hanya untuk manfaat dan keuntungan mereka dan mereka tidak peduli. Asalkan mereka tetap duduk di kursi, mereka tidak peduli bila seluruh negeri terbakar. Hal ini disebabkan oleh apa? Karena Setan membuat mereka sombong. Mereka mewarisi karakter dan perilaku setan.

Jadi apa yang Allah lakukan? Dia mengirim makhluk yang paling lemah, lemah, lemah, lemah, lemah, yaitu seekor nyamuk dikirim kepada Namrud. Untuk menunjukkan kepadanya bahwa makhluk terlemah pun lebih kuat daripada dirinya. Untuk menunjukkan bahwa Namrud lebih lemah daripada yang terlemah. Nyamuk itu memasuki lubang hidungnya dan mulai memakan otaknya sampai berdarah-darah, makan, makan, dan makan!

Nyamuk mulai menimbulkan migren dan bengkak di kepalanya sehingga Namrud tidak bisa beristirahat tanpa terlebih dahulu kepalanya dipukuli oleh para pelayannya. Nyeri yang ditimbulkan karena gigitan nyamuk di otaknya itu lebih hebat dari apa pun yang bisa dibayangkannya dan tidak ada jalan baginya untuk memperoleh sedikit ketenangan kecuali dengan cara dipukuli kepalanya. Dan mereka memukulinya agar dia melupakan nyeri yang ditimbulkan oleh nyamuk yang memakan otaknya.

Sebenarnya perilaku dan karakter kita pun serupa dengan Namrud. Jika kita bukan Muslim, niscaya Allah pun akan mengirimkan seekor nyamuk untuk memakan otak kita. Jadi ketika nyamuk tadi selesai memakan otaknya, bagian depan kepala Namrud terbuka dan keluarlah seekor binatang yang besar dari dalam kepalanya. Dan dia pun mampus.

Kita berada di akhir zaman dari dunia ini. Karena orang mulai meniru Namrud dan mereka tidak sadar bahwa mereka lemah, maka Allah mengirim mereka binatang yang paling lemah, lemah, dan lemah, makhluk yang sekarang disebut dengan Nyamuk Nil (Nile mosquito). Nyamuk Nil ini sekarang tersebar di banyak negara di seluruh dunia, membunuh pria, wanita dan anak-anak. Dan sekarang dia telah mencapai Amerika dan banyak orang yang telah tewas karenanya.

Sebelum kita mengenal nyamuk ini, Maulana Syaikh Nazhim (semoga Allah mensucikan jiwanya) pernah mengatakan bahwa Allah akan segera mengirim sesuatu untuk membersihkan kontaminasi yang terjadi di kalangan ummat manusia. Allah ingin membersihkan mereka dengan penyakit tersebut dan itulah yang kita saksikan sekarang.

Saintis tidak mengetahui darimana nyamuk itu berasal, tetapi Awliya tahu dari mana dia datang. Allah menciptakan nyamuk itu dari perilaku dan karakter buruk manusia. Bahwa di alam kubur Allah menciptakan binatang buas dari bau yang ditimbulkan gunjingan untuk menyerang tubuh yang terbaring di sana, dalam kubur, untuk menyiksa, membersihkan dan memberinya pelajaran agar tidak menggunjing. Allah juga menciptakan nyamuk itu untuk datang dan menyerang. Segera setelah para Awliya menarik tangan mereka, berhenti berdo’a, nyamuk itu yang tercipta dari amal buruk, dalam jumlah jutaan akan menghancurkan banyak manusia di seluruh dunia.

Allah menerangkan dalam al-Quran, "Alam tara kayfa fa’ala rabbuka bi-ash-haabi-l-fiil," Allah mengirim burung yang di mulutnya terdapat - mereka menyebutnya batu yang sangat kecil, sebenarnya itu bukanlah batu, melainkan salah satu unsur dari Surga yang sangat kecil (yang tidak terdapat di bumi). Segera setelah burung itu melemparkan batu-batu tadi, dia menghasilkan ledakan yang dahsyat, menghancurkan sejumlah orang.

Begitu pula sekarang jika para Awliya menarik tangannya, kontaminasi itu akan terjadi di mana-mana, dan orang akan menderita. Tak seorang pun yang bisa membayangkan apa yang dilakukan oleh para Awliya untuk kemanusiaan. Kita melihat Wali duduk bersama kita, makan, minum, karena itu adalah sunnatullah, itu adalah jalan hidup yang harus dilakukannya menyangkut jasmaninya sebagai orang yang normal seperti orang lain, tetapi dalam hal spiritualitasnya, sungguh sangat berbeda. Apa yang dilakukan oleh para Awliya dengan seizin Rasulullah saw terhadap diri kita, tidak dapat kita bayangkan.

Permata Buat Suamiku

Posted by Lathifatuz Zahroh , under | 0 komentar

"Sudah lima tahun Man, lima tahun! Sudah lama benar kau kahwin dengan perempuan itu! Jangankan tiga, seorang cucu pun Mak tak dapat lagi!"

Datin Syuhada sudah tidak dapat bersabar lagi. Sikap acuh tidak acuh Azman benar-benar membuatkan dia naik darah. Ini bukan kali pertama Datin Syuhada naik angin. Sudah hampir seratus kali agaknya Azman mendengar bebelan yang sama setiap kali dia datang menemui ibunya itu.

"Dulu Mak dah cakap. Jangan kahwin dengan perempuan itu. Dia tu mandul! Tengok muka dia pun Mak dah tahu dia tu tak sihat. Tapi kau tak pernah nak dengar cakap Mak. Kau kahwin juga dengan dia. Sekarang kau terimalah padah akibat ingkar kata-kata Mak. Orang lain baru dua tahun kahwin pun dah ada dua orang anak, engkau ni dah lima tahun kahwin, seorang anak pun tak ada!"

Datin Syuhada terus-menerus melayan amarahnya. Betapa emosinya pada waktu itu dikuasai oleh syaitan laknatullah yang ligat menghembuskan hasutan dan kata-kata keji ke dalam hati wanita berusia separuh abad itu.

" Rezeki tu di tangan Allah Mak. Mungkin belum sampai waktunya lagi. Kalau Man sebagai suami boleh bersabar, mengapa Mak tak boleh? Susah sangat ke, Mak?", sedih Azman apabila terpaksa bertelagah dengan ibunya setiap kali mereka bersua muka.

Bukan senang untuknya mencuri masa bertemu dengan ibunya. Namun, setiap kali ada peluang bertemu, pasti isu zuriat yang akan dibangkitkan. Kadangkala Azman terfikir, andai saja ayahnya masih ada, pasti ibunya tidak akan bersikap sebegitu.

Pemergian Datuk Rosmi telah membawa perubahan besar dalam kehidupan mereka. Terutama sekali terhadap ibunya. Ibunya kini bukan lagi seorang insan penyayang, bukan lagi seorang insan yang lembut dan sopan, juga bukan lagi seorang insan yang halus bicaranya.

Secara jujurnya, perubahan pada sikap Datin Syuhada benar-benar menyiksa batin Azman. Ayahnya pergi dengan membawa bersama sinar cahaya yang dahulunya menjadi penerang di kala siang, pelita di kala kelam.

Kewibawaan dan kehebatan Datuk Rosmi sebagai nakhoda kepada bahtera yang mereka layarkan ke lautan Ilahi benar-benar menjadikan beliau sanjungan isteri serta waris tunggalnya. Azman, satu-satunya permata yang mampu diberikan oleh Datin Syuhada dibentuk dan diasuh dengan penuh kasih sayang serta perhatian walaupun amat sibuk dengan pelbagai urusan di luar kota.

Datuk Rosmi dan Datin Syuhada sentiasa memastikan waris tunggal mereka mendapat segala yang diperlukan bagi mendepani dunia yang penuh fatamorgana yang mampu menyesatkan jiwa-jiwa yang kosong. Sejak kecil lagi, Azman dibentengi dengan ilmu serta pengetahuan dalam bidang agama. Tidak lupa juga pengetahuan duniawi yang membantunya berjaya di dunia ini.

Sungguh kiamat itu benar, dan atas kepercayaan itulah Datuk Rosmi tidak pernah leka dalam memastikan ahli keluarganya bersedia untuk menerima kedatangan hari itu nanti. Dia tidak mahu keluarganya tergolong dalam kalangan manusia-manusia yang kerugian.

Namun, sejak beliau pergi menyahut panggilan Ilahi, segala-galanya telah berubah. Rumah besar yang dahulunya terang menjadi gelap-gelita. Sunyi dan sepi tanpa cahaya Ilahi. Tidak ada lagi kehangatan serta kasih sayang di dalam rumah itu. Pernah suatu ketika dahulu Azman tersesat dari jalan yang dahulunya pernah dia lalui bersama arwah ayah tercinta. Imannya cukup rapuh ketika itu. Serapuh besi berkarat yang yang boleh hancur dengan hanya sekali jentik sahaja. Namun, cepat-cepat dia tersedar lalu membetulkan landasannya.

Alhamdulillah...Kehadiran Syakila ke dalam hidupnya memudahkan lagi usahanya kembali ke jalan Allah. Syakila, sekuntum bunga indah yang dia temui di rumah Allah terus di angkat menjadi zaujahnya sebaik sahaja dia mengenalinya melalui seorang Ustaz.

Syakila hidup sebatang kara. Hidupnya di bumi ini menumpang kasih Allah yang disalurkan melalui seorang insan mulia seperti Ustaz Hasan. Dengan keyakinan bahawa Azman akan membimbing Syakila ke jalan syurga, Ustaz Hasan dengan rela hatinya menyerahkan Syakila kepada Azman. Tidak ada sedikit pun keraguan di hatinya terhadap jejaka soleh seperti Azman. Doanya agar mereka berjaya di akhirat kelak.

***********

" Ila, Mak dah tak boleh sabar lagi! Mak dah ada calon untuk Azman. Dah lima tahun kau kahwin dengan Azman, tapi kau tak mampu nak berikan Mak walau seorang cucu pun. Mak dah tak tahan bermenantukan perempuan cacat macam kau. Sekarang kau pilih sendiri. Sama ada kau beri Mak cucu dalam masa tiga bulan ni, atau kau izinkan Azman kahwin lagi. Ingat, Ila! Azman tu satu-satunya anak Mak. Mak tak boleh terus berdiam diri andai keturunan Mak dibiarkan tak bersambung begini. Lagi satu! Kalau sampai Man tahu hal ni, kau tahulah nasib kau nanti!”

Panggilan tersebut hampir saja membuatkan Syakila rebah menyembah bumi. Berkecamuk hati wanitanya apabila kata-kata keras seperti itu dituturkan kepadanya. Hati wanita mana tidak sedih jika menerima panggilan seperti itu.

"Astarghfirullahal ‘azim..." Beristirghfar panjang Syakila sebaik saja menerima amaran keras tersebut. Sungguh tidak dia sangka, ibu mertua yang selama ini disanjungnya bagai ibu kandung sendiri sanggup menuturkan kata-kata tersebut terhadapnya. Syakila sedar siapa dirinya. Wanita yang serba kekurangn, wanita yang tidak sempurna.

Bukan dia tidak pernah berusaha. Sudah bermacam -macam ikhtiarnya dengan Azman. Namun, tidak satu pun usahanya menunjukkan hasil yang diinginkan. Syakila redha, mungkin Allah masih ingin mengujinya. Ujian ini adalah suatu tarbiah buatnya. Bibirnya tidak pernah putus berdoa kepada Allah. Doanya agar suatu hari nanti Allah akan mengurniakannya seorang permata yang bakal mendoakan dia dan suaminya di saat mereka sudah tidak ada lagi di dunia ini.

Nabi Ibrahim a.s. yang mendapat tempat khusus di sisi Allah tidak pernah mengeluh walaupun dikurniakan dengan cahaya mata hanya ketika usianya sudah lanjut. Inikan pula dirinya. Dirinya yang hanya merupakan makhluk yang lemah lagi hina di sisi Allah. Syakila yakin bahawa ujian yang didatangkan kepadanya tidak sia-sia. Pasti ada hikmah di sebaliknya. Sama seperti pelangi indah yang muncul sesudah hujan di siang hari.

***********

Syakila menyambut kepulangan cinta hatinya dengan senyuman yang paling manis. Dia tidak mahu bermuram durja apabila sedang bersama suaminya. Syakila cuba memaniskan wajahnya semanis yang mungkin. Walaupun begitu, ada kesedihan di mata beningnya yang terkesan oleh Azman. Segera Azman mencari puncanya.

" Ila, kenapa ni? Kenapa isteri Abang sedih hari ni? Patutlah air panas yang Abang minum ni pun terasa sejuk je. Rupa-rupanya, ada orang tengah berduka ni....", lembut sekali bicara Azman terhadap ratunya itu. Diselitkan sedikit jenaka dalam kata-katanya tadi. Dia cuba memancing tawa Syakila.

Syakila menjadi sedikit gugup. Sungguh dia gagal menjadiaktres terbaik setiap kali berdepan dengan suami tercinta. Walaupun begitu, dia tidak semudah-mudahnya meluahkan segala rasa pahit yang sedari tadi dipendamnya jauh di lubuk hati yang paling dalam. Biarlah hempedu itu dia telan sendiri. Dengan suara yang manja, Syakila membalas gurauan suaminya.

" Abang tu la... Keluar tak ajak Ila pun. Lepas tu, tinggalkan Ila lama-lama kat sini. Sorang-sorang pula tu. Ila rindu tau..."

Azman ketawa besar. Sikap manja yang ditunjukkan oleh isterinya yang terkadang tegas itu benar-benar mencuit hatinya. Dia merangkul erat permaisurinya itu. Sungguh dia kasih akannya. Tidak pernah sekali pun dia menyesali pernikahannya dengan Syakila. Kehadiran sekuntum bunga indah ke dalam hidupnya sudah cukup untuk membuatkan Azman mengucap syukur kepada Allah di setiap hembusan nafasnya. Mereka bahagia walaupun setelah lima tahun, rumah itu masih belum dihiasi dengan tawa riang anak kecil.

*********

Lena Syakila malam itu ditemani air mata duka. Ditatapnya puas-puas wajah tenang yang sedang lena diulit mimpi di sebelahnya. Bila difikirkan semula, ada betulnya juga kata-kata ibu mertuanya tadi petang. Azman perlu meneruskan keturunannya. Syakila mula memikirkan kembali akan keputusan besar yang harus dia hadapi nanti.

Lama dia beristikharah malam itu. Pintanya agar dia diberi kekuatan dan kebijaksanaan dalam membuat keputusan yang sebaiknya. Kasihnya pada Azman terlalu tinggi. Andai seorang zuriat mampu menyerikan lagi hidup Azman, Syakila rela. Dia rela berkongsi kasih meskipun hatinya bakal terluka. Apa yang penting baginya adalah kebahagiaan Azman.

"Ya Allah... Berikanlah hamba-Mu ini kekuatan dalam mengharungi cabaran dari-Mu...", rintih hati kecil Syakila. Air matanya bercucuran mengenangkan suami yang mungkin akan dikongsikan bersama wanita lain nanti.

Andai saja dia bisa menjadi sekuat Sarah. Sarah, isteri milik Nabi Ibrahim a.s. Wanita mulia yang cukup kuat untuk berkongsi kasih sayang suami tercinta bersama seorang wanita lain bernama Hajar. Wanita mulia yang akhirnya dikurniakan Allah seorang zuriat atas kesabaran serta keteguhannya.

*********

Dua bulan berlalu. Pertemuan Azman dan ibunya tidak lagi diisi pertelingkahan apabila Azman membawa Syakila dengan sebutir permata yang sedang membesar di dalam rahimnya. Sejak hari itu, sikap Datin Syuhada terhadap Syakila berubah serta-merta. Rajin sekali dia menjaga Syakila. Sungguh dia kini kasih pada menantunya itu. Menantu yang dahulu dia caci maki dek kerana kekurangannya sebagai seorang wanita. Sungguh Allah itu Maha Mendengar. Doa Syakila serta Azman yang bertahun-tahun lamanya termakbul jua.

"Ila, Abang redha Ila sebagai isteri Abang selama ini. Abang halalkan makan minum Ila. Abang ampunkan segala dosa-dosa Ila. Abang tunggu Ila kat sini. Abang tunggu Ila datang dengan permata kita. Abang sayangkan Ila.”

Azman mengucup lembut dahi isterinya yang bakal dibawa masuk ke wad bersalin sebentar sahaja lagi. Syakila tetap tersenyum manis walaupun kesakitan yang dia tanggung hanya Allah sahaja yang tahu.

Tempoh sembilan bulan menunggu kehadiran si permata cukup membahagiakan buat Azman. Kasihnya pada Syakila kian mekar sepanjang tempoh itu. Anak yang mereka gelarkan permata itu seringkali mereka perdengarkan dengan bacaan ayat-ayat suci Al-Quran setiap malam. Sungguh kasihnya mereka kepada zuriat mereka yang bakal lahir itu.

**********

Tiga jam berlalu begitu sahaja. Tangisan bayi perempuan yang memenuhi ruang tersebut cukup menggembirakan Azman. Namun, hatinya tidak keruan kerana tangisan itu tidak datang sendirian. Ada tangisan lain yang mengiringinya. Azman kenal suara itu. Cukup kenal.

Dia segera merempuh ke dalam wad tanpa menghiraukan para jururawat yang sedang bertugas. Dilihatnya Syakila sedang tidur. Dia tersenyum senang. Dihampirinya jasad lemah itu. Dikucupnya dahi Syakila dalam-dalam. Namun, saat dia memberikan kucupan tersebut, dia tidak dapat mengesan hembusan nafas Syakila. Ditatapnya wajah itu puas-puas. Jasad itu sudah kaku. Tidak bergerak lagi.

Azman tersungkur di hadapan jasad kaku tersebut. Sesungguhnya, Syakila telah syahid dalam pertarungan agung itu.

Kau Patahkan Saja Kakinya..

Posted by Lathifatuz Zahroh , under | 0 komentar

Ada sebuah cerita tentang pengembala dan ratusan domba dombanya.. Adalah sebuah rutinitasnya untuk memberi makan dan minum di sebuah padang rumput yang lapang di setiap harinya..

Dari sekian banyak domba peliharaannya, adalah seekor domba yang nakal, yang polahnya berbeda dan lebih sulit diatur ketimbang domba domba lainnya.. Domba yang nakal ini selalu memisahkan diri dari teman-temannya.. Ketika domba domba yang lain makan rumput secara berkelompok, dia akan keluar dari kelompoknya dan pergi ke tempat yang dia suka, atau ketika gembalanya sedang menggiring domba dombanya ke padang rumput, si domba nakal akan lari sendirian ke arah yang berlawanan, menjauh dari kelompoknya..

Reaksi sang gembala biasanya adalah selalu mengejar domba nakal ini, menangkapnya dan menempatkannya kembali ke tengah tengah kelompoknya.. Dan hal ini selalu dia lakukan berulang ulang kali.. Jadi, tiap kali si domba nakal tadi memisahkan diri, si gembala akan mengejar dan menggendongnya untuk mengembalikannya ke dalam kelompoknya...

Gembala itu memang penyabar menyikapi kenakalan si domba yang satu itu.. Tapi setelah kesekian kalinya si domba nakal itu terus berulah, tak urung penat dan pusing juga sang gembala dibuatnya.. Sebagai seorang yang taat dan beriman, ia mengadu pada Tuhan dalam doanya...

"Tuhan..., Engkau adalah seorang Gembala yang baik... Dalam Mazmur, Daud pun menyebutMu sebagai Gembala yang membawa domba dombaMu ke padang rumput yang hijau.. Tuhan, Engkau Allah yang mengetahui segala sesuatu, kalau Engkau ada pada posisiku, apa yang akan Engkau lakukan dalam menghadapi domba yang nakal ini?"

"Patahkan kakinya!," kata Tuhan..

"Haaa...?! Tuhan..! Patahkan kakinya...?! (sambil mikir, kok Tuhan tega amat).. Dia pun kembali bertanya ke Tuhan dengan pertanyaan yang sama..Tapi, kembali jawaban Tuhan, "Patahkan kakinya!"

Menyadari bahwa Tuhan mengetahui segala sesuatu, dia mengikuti apa yang diperintahkanNya.. Maka, esok harinya, ketika sedang menggembalakan domba, si domba nakal melakukan kebiasaannya dan si gembala mengangkatnya, sambil berkata dalam hati, "Tuhan..., aku sungguh nggak tega, tapi karena Engkau yang menyuruh aku untuk patahkan kakinya, maka aku akan patahkan kakinya..."

Si domba nakal merintih kesakitan dan si gembala tidak tahan mendengarnya.. Hatinya sakit sekali mendengar rintihan itu.. Namun dia sangat mengasihi domba itu, dan dia patuh pada perintah Tuhan..

Setelah dia mematahkan kaki si domba nakal, kaki tersebut dia balut.. Setiap hari dia menggendong domba nakal itu karena dia tidak bisa berjalan.. Si domba itupun dirawatya. Domba itu makan rumput di samping gembalanya karena bila dia makan rumput dengan teman-temannya besar kemungkinan dia akan terinjak. Bila sedang berjalan jalan di padang rumput, si gembala akan menggendongnya..

Inilah yang terjadi, setiap kali domba nakal ini haus, dia akan menjilat keringat si gembala yang menggendongnya.. Kepalanya selalu bersandar pada dada si gembala dan menggosokkan kepalanya di bahu gembala bila sedang berjalan-jalan di padang rumput...

Selama kakinya patah, domba nakal ini sangat bersikap manis dan hampir setiap saat, dia menjilat keringat gembalanya.. Iia tidak berdaya, sangat bergantung pada gembalanya...

Akhirnya, setelah sekian minggu, kakinya pun sembuh... Si gembala membuka balutan pembebat kakinya dan melepaskannya untuk bermain-main dengan domba domba lain...

Namun, hal inilah yang terjadi: dia tidak berlari ke kelompoknya, tapi terus merapatkan dirinya antara kaki gembalanya... Akibatnya si gembala mengangkatnya (dan si domba nakal masih terus menerus menjilat keringat si gembala!) dan harus meletakkan dia di kelompoknya... Tapi si domba nakal selalu berlari mengikuti dan merapatkan dirinya kembali ke gembalanya..!

Si gembala berulang kali melakukan hal ini... Tapi, berulang kali pula si domba nakal kembali kepadanya... Si gembala bingung dengan perilaku domba nakal ini, dan dalam kebingungannya Tuhan berkata kepadanya, " Itulah yang tidak dimengerti oleh umat Ku... Ketika Aku membiarkan mereka berbeban berat atau terluka atau Aku ijinkan sesuatu menimpa mereka... itu adalah untuk membawa mereka mendekat kepadaKu.. Aku melakukan itu untuk membuat mereka mengerti betapa berharganya mereka di hatiKu... Betapa Aku ingin mereka hidup bergantung hanya padaKu, dekat dan intim denganKu... Tapi seringkali mereka semakin menjauh ketika hal hal itu terjadi..."

Sang gembala akhirnya mengerti, mengapa Tuhan menyuruh dia mematahkan kaki si domba nakal itu....

Cerita tersebut di atas saya dapat dari sodara sodara Nasrani... Bagi saya pribadi terdapat hal yang luar biasa yang bisa saya ambil sebagai pembelajaran hidup.. Bahwa ketika masalah, cobaan dan ujian itu datang.. Sesungguhnya kita diminta atau di ajarkan untuk berpasrah.. beban berat yang kita bawa itu agar kita lebih semakin mendekat kepada Tuhan.. Justru inilah bentuk cinta kasih sayang Tuhan kepada kita.. Agar kita setiap saat ada di dalam pelukan Nya.. Ketika kita sudah ada di dalam peluk kasih Nya.. bahagia sejati, nyaman dan pasti kita tidak akan lagi dibiarkan sakit dan sedih.. Tuhan pasti selalu membelai kita setiap saat..

Dan segala masalah, cobaan ujian bukan untuk kita semakin menjauh dari Nya.. karena kita beranggapan Tuhan tidak pernah adil.. Padahal dibalik kesedihan terdapat kebahagiaan yang luar biasa.. Ujian adalah hadiah tanda sayang Tuhan bagi kita semua.. Buka kotak hadiah itu maka kita akan mendapatkan mutiara Cinta Tuhan yang penuh dengan cahaya terpuji menghapus segala kegelapan, gelisah dan kerinduan kita..

"Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati," (Mazmur 119:2).

" Lihat atau pahamilah apa yang di bicarkan, jangan melihat atau menilai siapa yang bicara..." Hadist

Kebangkitan Rakyat Mesir : Saat Sekutu Israel Dijatuhkan Allah

Posted by Lathifatuz Zahroh , under | 0 komentar

Kebangkitan Rakyat Mesir : Saat Sekutu Israel Dijatuhkan Allah

by Nik Abdul Aziz Nik Mat on Tuesday, February 1, 2011 at 3:10pm

  1. Mesir dikenali bukan kerana piramidnya. Ini kerana binaan yang menakjubkan bukan sahaja wujud di Mesir, tetapi juga di Indonesia dengan Candi Borobudur, di China dengan Tembok Besar, Patung Zues di Olimpia, Greek dan banyak lagi binaan-binaan lain di seluruh dunia. Bukanlah kemuliaan dan kehebatan Mesir di kehebatan binaan piramidnya yang lebih merupakan lambing kezaliman penguasa terdahulu terhadap rakyatnya di zaman tersebut.
  2. Sesungguhnya kehebatan Mesir ialah kerana Universiti al-Azhar yang diasaskan pada tahun 970M. Itulah hebatnya Mesir. Bumi anbiya’ yang dipilih Allah SWT untuk menjadi tuan rumah kepada universiti tertua di dunia ini telah melahirkan generasi ulama terbilang yang bertebaran menyebarkan ilmu ke serata dunia. Atas kemuliaan ini, pemimpin Mesir sewajarnya terdiri daripada mereka yang mempunyai komitmen dengan Islam.
  3. Sayangnya, Mesir hari ini ditadbir oleh rejim diktator yang sedikitpun tidak mencerminkan kemuliaan Universiti al-Azhar. Lihatlah bagaimana Syed Qutb telah dibunuh dengan kejam hanya kerana menulis kitab Maalim fit Tariq dan tafsir Fil Zilal al-Quran. Sekalipun dibunuh atas tuduhan memberontak, beliau tetap dipuji oleh ulama-ulama terkemudian seperti Syeikh Mutawalli Sya’rawi dan Dr. Zaghloul Najjar. Kedua-dua ulama ini setiap kali menyebut nama Syed Qutb pasti akan diikuti dengan rahimahullah rahmatan wasiatan (semoga Allah merahmatinya dengan rahmat yang luas).
  4. Kezaliman rejim Hosni Mubarak di Mesir terbukti dengan kemenangan besarnya yang dicemari dengan penyelewengan besar-besaran setiap kali diadakan pilihanraya. Kemenangannya yang mencapai 99% merupakan hasil demokrasi tempang dan cacat. Di dalam masa yang sama, rejim inilah yang menangkap ribuan pimpinan Ikhwanul Muslimin bagi menghalang mereka bertanding di dalam pilihanraya. Jika benar Hosni Mubarak menang besar di dalam pilihanraya dengan sokongan rakyat, dari mana datangnya penunjuk perasaan yang berjumlah ratusan ribu pada hari ini?
  5. Rejim inilah juga yang menghulurkan tangan persahabatan dengan Israel pada saat Israel dikutuk di seluruh dunia kerana menzalimi rakyat Palestin. Mereka menidakkan fatwa yang dikeluarkan oleh Jawatankuasa Fatwa al-Azhar pada 18 Jamadil Awwal 1375H bersamaan 2 Januari 1956M yang mengharamkan sebarang bentuk kerjasama dengan negara haram Israel. Di antara mereka yang bersidang pada hari itu ialah Syaikh Isa Manun, Dekan Fakulti Syariah dari Mazhab Syafi'i, Syaikh Mahmoud Shaltout, dari Mazhab Hanafi, Sheikh Mohamed Thaneikhi, Pengarah Badan Dakwah dan Bimbingan Keagamaan, dari mazhab Maliki, Syaikh Muhammad Abdul Lathif As-Subki, Pengarah Penyelidikan Universiti Al-Azhar dari mazhab Hanbali dan Syaikh Zakaria Al-Birri, Bahagian Jawatankuasa Fatwa.
  6. Sesungguhnya tangan Hosni Mubarak ialah tangan berlumuran dengan darah rakyat Palestin. Kekuasaannya tegak di atas susunan tulang tulang para ulama yang dikorbankan demi untuk memenuhi tuntutan hawa nafsunya. Hari ini, tindakan paling tidak demokratik telah dilaksanakan dengan menutup semua akses internet dan talian telefon semata-mata untuk membendung kebangkitan rakyat.
  7. Dalam hal ini, saya menyetujui pandangan Syeikh Dr Yusuf al-Qaradawi supaya Hosni Mubarak meletakkan jawatan dan akur dengan kehendak rakyat Mesir demi kebaikan rakyat Mesir dan umat Islam keseluruhannya. Semoga Allah SWT akan menaikkan penguasa yang benar-benar berkhidmat untuk rakyat dan Islam khususnya membela nasih umat Islam di tanah yang bersempadan dengan Mesir iaitu Palestin. Padanlah kalau pihak yang kecut perut sekarang ini dengan perkembangan yang berlaku ialah Israel.

Sekian, wasalam.

Yang Amat Berhormat Tuan Guru Dato Bentara Setia Haji Nik Abdul Aziz bin Nik Mat,

Menteri Besar Kelantan merangkap al-Mursyidul Am PAS.

Bertarikh : 27 Safar 1432H bersamaan 1 Februari 2011M